Pengertian ERD, Normalisasi Dan Cara Menggunakan MS. Access
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
PENGERTIAN ERD
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah suatu model
untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek
dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data,
untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.
Pada dasarnya ada tiga komponen yang digunakan, yaitu :
a. Entitas
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan
dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan
persegi panjang.
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk
mendes-kripsikan karakteristik dari entitas tersebut.
Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
Atribut Key
Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut
yang dapat membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik.
Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris data
dengan nilai yang sama
Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok
lainnya
Atribut simple
atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah
lagi
Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.
Atribut Multivalue
nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu
(multivalue) nilai dari atrribute yang bersangkutan
Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa
pengarang.
Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari
beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah
dipecah lagi atau mempunyai sub attribute.
Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah,
dan nama belakang
Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex.
Total. atau atribut yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu
relationship. Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris
putus-putus
c. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda.
Derajat relasi atau kardinalitas rasio
Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya
One to One (1:1)
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B,
begitu pula sebaliknya.
One to many (1:M / Many)
Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota
entitas B tetapi tidak sebaliknya.
Many to Many (M:M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan
demikian pula sebaliknya.
Komponen ERD sebagai berikut :
Contoh Gambar ERD Sistem Perhotelan :
Penjelasan: entitas tamu memiliki atribut
nama,alamat,status,total transaksi,id tamu,kode kamar,telepone,kode
jasa,pekerjaan mempunyai relasi atau hubungan membayar tagihan dengan entitas
kamar yang memiliki atribut tamu,kode kamar,kamar,tanggal check in,tanggal
check out dan status kamar. Relasi atau hubungan membayar tagihan memiliki
hubungan juga dengan entitas jasa yang memiliki atribut jumlah unit
jasa,jasa,kode jasa,harga jasa.
PENGERTIAN NORMALISASI
Normalisasi
merupakan sebuah teknik logical desain dalam sebuah basis data yang
mengelompokkan atribut dari berbagai entitas dalam suatu relasi sehingga
membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi/pengulangan data) serta
sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
Atau pengertian singkatny, Normalisasi Databse adalah
proses pengelompokan atribut data yang membentuk entitas sederhana,
nonredundan, fleksibel, dan mudah beradaptasi, Sehingga dapat dipastikan bahwa
database yang dibuat berkualitas baik.
Normalisasi database terdiri dari banyak bentuk, dalam ilmu basis
data ada setidaknya 9 bentuk normalisasi yang ada yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF,
BCNF, 4NF, 5NF, DKNF, dan 6NF.
Database 1NF, 2NF, dan 3NF akan sering ditemui ketika akan membuat
sebuah database yang optimal. Jika Anda ingin menjadi seorang Database
Administrator (DBA), harus tahu bagaimana cara normalisasi database
yang optimal. Misalkan suatu saat ketika website yang Anda buat mengalami
penurunan kinerja, mungkin Anda akan ditanya apakah database tersebut sudah
dinormalisasi dengan benar.
Tujuan Normalisasi Database
Tujuannya adalah untuk menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan
tujuan yang kedua adalah memastikan dependensi data (Data berada pada tabel
yang tepat). Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan
terjadi 3 kemungkinan yang akan merugikan sistem secara keseluruhan.
INSERT Anomali : Situasi dimana tidak
memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database.
DELETE Anomali: Penghapusan data yang tidak
sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus
mungkin ikut terhapus.
UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang
diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah
tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang diinginkan.
Database Seperti Apa yang dinormalisasi?
Tidak semua
database bisa dinormalisasi, hanya tipe “relational database“ yang
bisa dinormalisasi. Banyak vendor DBMS (Database Management System)
diantaranya Oracle, MySQL, SQL Server, PostgreSQL, dll.
Tahapan Normalisasi Database
Untuk melakukan normalisasi database kita harus mengidentifikasi data
seperti apa yang akan disimpan, dan berikut adalah contohnya:
1. Bentuk
Tidak Normal (unnormalize)
Bentuk tidak normal (unnormalized) merupakan kumpulan data yang
direkam tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu.
Pada bentuk tidak normal terdapat repeating group (Pengulangan
Group), sehingga pada kondisi ini data menjadi permasalahan dalam melakukan
manipulasi data (insert, update, dan delete) atau biasa disebut anomali.
2.
1NF / First Normal Form
1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah database, berikut adalah
fungsi dari bentuk normal pertama ini.
Menghilangkan
duplikasi kolom dari tabel yang sama.
Buat
tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan
mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik (primary key).
Pada intinya bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa tipe
data atau kelompok data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomali
data dapat di atasi.
Contoh adalah ketika kita ingin menghapus, mengupdate, atau menambahkan
data peminjam, maka kita tidak bersinggungan dengan data buku atau data
penerbit. Sehingga inkonsistensi data dapat mulai di jaga.
3. 2NF
Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data telah
dibentuk dalam 1NF, berikut adalah beberapa fungsi normalisasi 2NF.
Menghapus
beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan mereka pada tabel
terpisah.
Menciptakan
hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan foreign key.
Tidak
ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada candidate
key tabel tersebut.
Bentuk normal kedua dengan melakukan dekomposisi tabel diatas menjadi
beberapa tabel dan mencari kunci primer dari tiap-tiap tabel tersebut dan
atribut kunci haruslah unik.
4. 3NF
Pada 3NF tidak diperkenankan adanya partial “transitive
dependency“ dalam sebuah tabel. Transitive dependency biasanya
terjadi pada tabel hasil relasi, atau kondisi dimana terdapat tiga atribut A,
B, C. Kondisinya adalah A ⇒ B dan B ⇒ C. Maka C dikatakan sebagai transitive dependency terhadap
A melalui B.
Intinya pada 3NF ini, jika terdapat suatu atribut yang tidak bergantung
pada primary key tapi bergantung pada field yang lain maka
atribut-atribut tersebut perlu dipisah ke tabel baru.
Contohnya ada pada atribut qty, kolom tersebut tidak
bergantung langsung pada primary keykode_faktur melainkan
bergantung pada kolom kode_barang. Jadi setelah dinormalisasi 3NF
akan menghasilkan tabel berikut:
Dari gambar
tabel di atas dapat dilihat pada tahap normalisasi 3NF menghasilkan 1 tabel
baru dari hasil pemecahan tabel transaksi yaitu tabel
detail barang yang isinya menampung barang-barang yang dibeli.
Kolom harga pada tabel detail barang digunakan untuk
menyimpan harga barang pada saat proses transaksi. Jadi, meskipun kolom harga pada tabel
barang berubah (naik/turun), harga barang yang ada pada tabel
detail barang tidak ikut berubah (fixed). Bayangkan jika kita tidak
menambahkan kolom harga pada pada tabel detail barang,
maka yang terjadi total invoice dari transaksi akan berubah seiring berubahnya
harga barang.
5. BCNF Boyce–Codd
normal form
Merupakan sebuah teknik normalisasi database yang sering disebut 3.5NF,
memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk 3NF. Pada dasarnya adalah
untuk menghandle anomali dan overlooping yang tidak dapat di handle dalam
bentuk 3NF. Normalisasi database bentuk ini tergantung dari kasus yang
disediakan, tidak semua tabel wajib di normalisasi dalam bentuk BCNF.
Untuk tabel untuk memenuhi Bentuk Normal Boyce-Codd, harus memenuhi dua
kondisi berikut:
yaitu
Table harus dalam Bentuk Normal Ketiga.
Dan, untuk ketergantungan apa
pun A → B, A harus menjadi super key.
Poin kedua terdengar agak rumit, kan? Dengan kata sederhana, itu berarti,
bahwa untuk ketergantungan A → B, A tidak dapat menjadi atribut non-prima,
jika B adalah atribut utama.
Pentingnya Normalisasi
Suatu rancangan database disebut buruk jika :
Data yang sama tersimpan di
beberapa tempat
(file atau record).
Ketidakmampuan untuk
menghasilkan informasi
tertentu.
Terjadi
kehilangan informasi.
Terjadi
adanya redudansi (pengulangan) atau duplikasi data sehingga memboroskan
ruang penyimpanan dan menyulitkan saat proses updating data.
Timbul
adanya NULL VALUE..
Kehilangan
informasi bisa terjadi bila pada waktu merancang database (melakukan
proses dekomposisi yang keliru).
Bentuk
normalisasi yang sering digunakan adalah 1st NF, 2nd NF, 3rd NF,dan BCNF.
Kesimpulan
Normalisasi dimulai dari tahap tidak normal (unnormalized),
bentuk normal pertama (1 NF), bentuk normal kedua (2 NF), dan seterusnya sampai
didapatkan struktur tabel yang normal.
Normalisasi data berfungsi untuk meminimalisir redudansi data dan
mencegah anomali, hal ini sama pentingnya ketika Anda meminimalisir kesalahan
dalam mengelola keuangan perusahaan Anda.
Cara Menggunakan MS.Access
Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis datakomputerrelasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.
Pertama-tama buka aplikasi microsoft akses, lalu pilih blank document.
Tampilan awal saat membuka ms access
Kedua klik viev lalu pilih design view
Beri nama Table
Pilih data type sesuai kebutuhan. Di gambar ini saya menggunakan data type yes/no untuk menentukan iya atau tidak bahwa si pembeli berhutang.
Data type ini menentukan input jenis apa yang akan di inputkan misal berupa text atau nomor
contoh disini input yes or no dalam bentuk centang nantinya
Tabel berikutnya tabel hutang, dimana guna tabel hutang ini hanya bisa melihat orang yang berhutang saja.
Setelah membuat beberapa tabel, selanjutnya membuat form. Form berguna untuk mengatur tampilan inpput data agar lebih menarik. Form bisa dibentuk sedemikian rupa, lebih mudah digunakan.
klik tabel yang akan dibuat menjadi form. lalu klik create pilih form
Saya akan membuat tombol/button untuk menyimpan data dan tombol untuk melanjutkan ke data isian form berikutnya. Pilih tanda bentuk persegi yang bernama “xxx”. Disini kita akan menentukan fungsi dari tombol tersebut, karena saya akan membuat tombol simpan guna menyumpan data si pembeli maka saya akan memilih “record operation” dengan action “save record”
Lalu beri nama tombol tersebut sesuai fungsinya
Tombol yang kedua, saya ingin tombol ini membuka form selanjutnya. Maka saya memilih “Form Operation” dengan action “Open Form”
Sebelumnya kita harus membuat Form dari tabel yang sudah dibuat. Tidak harus membuat semuanya, tetapi disini saya membuat Form dari tabel yang sudah dibuat. Digambar ini ada tabel “Pembeli”, “Membeli”, dan “Hutang”. Karena form yang akan diisi selanjutnya adalah data barang/barang yang akan dibeli maka saya memilih form “Membeli”.
pilih form yang akan ditampilkan selanjutnya
Inilah beberapa gambar inputannya
input dari form pembeli
pembeli
ini data yang telah dimasukkan di form tadi
ini data yang telah disaring mealui isian form menghutang
Dan ini gambaran relationshipnya
Untuk lebih mudah memahami, di video ini akan menjelaskan lebih detail bagaimana membuat database seperti yang diatas.
Komentar
Posting Komentar